Berjuta
detik berlalu kulewati dengan dihiasi berjuta mimpi
Harapan dan
kasih kita bagi satu sama lain
Namun waktu
saat itu belum mengizinkan pertemuan ini
Aku salah
mengiramu, ku khianatimu tuk pergi bersama cahaya suram pekat
Ku tinggalkanmu
demi kebahagiaanku sesaat
Menghiraukanmu
adalah kesalahan terbesarku
Ku sadar ku
hanya pergi tuk menjebak diriku sendiri saat itu
Karmaku begitu
besar kurasakan, sampai Tuhan memberikanku isyarat
Betapa bodohnya
diriku menghilang dalam bayang semu
Seakan-akan
hidup itu semudah merobek tissue
Ku benturkan
kepalaku tuk menyadarkan diriku bahwa cahaya itu hanya ada padamu
Ku bayangkan
wajahmu tuh meyakini bahwa yang ku maksud adalah bayangan itu
Ku tersenyum
mengingatnya...
Rasa tlah
mendorongku tuk kembali kepadamu
Kamu kebahagiaanku
yang sebenarnya, kamu adalah tujuan
Melupakanmu
begitu sulit, karena tulang rusuk takkan bisa hidup tanpa tulang dada
Rasa ini
masih ada dan masih berderang
Kuharap kau
merasakannya
Bukan ku
menyesal meninggalkanmu, tapi ku sadar bahwa kamu adalah untukku
Kamu untukku
Dan aku untukmu
Tidak ada komentar:
Posting Komentar